Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menembus Rimba Membawa Cinta Ke Desa, Dedikasi JNE di Tapanuli Bagian Selatan


1745156712383.jpg
Cover
Kondisi jalanan menuju salah satu desa yang terletak di wilayah Spirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Dok: Pribadi)

Gelora inspirasi dalam semangat hari jadi JNE Ekspres yang ke-34 tahun seakan hadir di kampungku Tapanuli Selatan, provinsi Sumatera Utara. Semarak keceriaan yang hadir melalui penyelenggaraan kompetisi menulis dalam peringatan hari jadi JNE ini sangat patut diapresiasi dan disemarakkan dengan penuh motivasi. Kompetisi menulis yang digagas oleh JNE Ekspres pada peringatan hari jadinya ini, menjadi salah satu ajang yang jitu untuk membuktikan bahwa inspirasi tanpa batas itu beneran nyata hidup dalam tubuh JNE. Menghadirkan kompetisi menulis menjadi gebrakan besar untuk membuktikan bahwa JNE hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia bukan hanya sebagai perusahaan yang menyediakan jasa antar barang, tapi juga menjadi perusahaan yang hadir dalam gerakan mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia dengan semangat literasi yang membara.

Melalui tulisan ini, saya akan mencoba merenungi dan merefleksikan kembali, bagaimana usaha dan dedikasi yang diperjuangkan oleh tim JNE Ekspres di tanah Tapanuli Bagian Selatan. JNE hadir sebagai sarana merajut tali asih secara sat set menjangkau desa sehingga menjadi sumber inspirasi yang nyata bagi masyarakat di pedesaan. Mari melihat secara seksama bagaimana inspirasi itu tiba kedalam rumah-rumah warga desa. Dalam setiap paket yang dikemas itu berisi sebuah harapan, cinta dan cita-cita yang ketika diterima akan menjadi kehangatan ditengah-tengah keluarga.

Menempuh Jalan Terjal Menembus Rimba, Demi Cinta Demi Cita

Tapanuli Bagian Selatan merupakan sebutan untuk kesatuan wilayah daerah yang meliputi daerah Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Mandailing Natal yang masuk dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kondisi geografis daerah ini begitu indah dihiasi bentangan rimba yang asri. Mayoritas masyarakatnya hidup sebagai petani, menanam padi yang nantinya menjadi nasi. Tak heran bilamana hamparan sawah menjadi pelengkap pesona daerah ini.
1745156712416.jpg
Pemandangan persawahan yang berada disepanjang jalan menuju desa (Dok: Pribadi)
Bukit barisan yang membentang disepanjang tanahnya seolah menjadi benteng alami. Kontur alamnya yang berbukit membuat wilayah ini dipenuhi jalan yang menanjak dan menurun. Untuk mencapai satu wilayah desa dibutuhkan usaha ekstra, menempuh jalanan yang membentang membelah hutan-hutan dan persawahan. Belum lagi, jalanan rusak menjadi salah satu penghadang laju kenderaan. Ya maklum saja, begitulah kualitas infrastruktur di pedesaan. Namun jalanan terjal demikian tak menjadi penghalang cinta untuk diantarkan. JNE telah membuktikan bahwa cinta itu tetap tiba.

Pola perkampungan di wilayah ini juga unik banget. Banyak lokasi-lokasi pedesaan yang menjorok kedalam kawasan hutan. Jarak antar satu desa dengan desa lainnya juga cukup jauh, khususnya di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Nuansa adventure sangat terasa bilamana melakukan perjalanan di daerah ini. Mungkin begitulah suasana yang dirasakan oleh kurir JNE ketika mengantarkan paket kepada warga. Wargapun tentu begitu setia menunggu kehadirannya.
1745156712445.jpg
Kondisi jalanan menuju desa yang melewati kawasan perbukitan yang rawan longsor (Dok: Pribadi)
Semenjak JNE Ekspres memperluas layanannya hingga ke daerah ini, masyarakat yang lokasinya jauh dari pusat daerah sangat terbantu. JNE Ekspres seolah menjadi penyambung tali asih antar masyarakat desa dengan sanak saudaranya. Selain itu, koneksi masyarakat desa dengan layanan belanja secara daring kian mudah.

Sat Set Mengantarkan Cinta, Membangkitkan Inspirasi Warga Desa

Banyak sekali masyarakat yang merasa terbantu dengan hadirnya layanan jasa antar barang. Salah satu diantaranya ialah Mahdi Simamora yang mengaku menjadi konsumen setia JNE Ekspres. Simamora memiliki usaha kaos kekinian dengan brand Hutaraga yang diperjual belikan secara pre order. Supliernya ada di Kota Medan. Sementara Simamora tinggal di Daerah Sipirok, Desa Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan. Menurut pengakuannya, JNE itu seperti punya ilmu teleportasi loh! sangkin cepatnya.

Dulu, sebelum JNE Ekspres hadir menjangkau kampungnya, ia menghabiskan waktu ekstra hanya untuk mengambil paket dagangannya. Paketnya biasanya dikirim suplier melalui angkutan antar kota yang melayani jasa pengiriman barang. Alhasil, barang yang dikirim tidak diantarkan langsung ke alamat penerima. Penerimalah yang harus menjemput barang ke terminal angkutan kota tersebut. Belum lagi jarak antar rumah dengan lokasi terminalnya jauh banget. Simamora mengaku bisa menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam pergi-pulang untuk menjemput barang dagangannya ke terminal. Untuk menjemputnya, dia hanya bisa mengandalkan motor butut yang telah biasa melaju dijalanan yang dipenuhi dengan bebatuan dan kubangan khas jalan perkampungan di wilayah ini.
1745156712350.jpg
Kondisi jalanan menuju desa melintasi kawasan rimba (Dok: Pribadi)
Barang yang dikirim dari Medan misalnya, tidak serta merta bisa langsung dikirimkan setelah barang diserahkan oleh pengirim. Angkutan antar kota tersebut masih menunggu jadwal pemberangkatan yang tak pasti. Waktu keberangkatan ditentukan angkutan tersebut ditentukan terpenuhi atau tidaknya target penumpang untuk sekali jalan. Perusahaan angkutan juga tentunya tak mau rugi. Jadi, tak heran pengiriman barang bisa saja tertahan selama beberapa hari lamanya, menyesuaikan dengan keberangkatan angkutan kota. Oleh karena itu, pada masa itu Simamora mengaku sudah biasa menerima komplain dari para pelanggannya yang menganggap proses PO-nya lama.

Namun setelah hadirnya layanan pengiriman JNE Ekspres menjangkau wilayah pedesaan di daerah ini, jarak dan waktu pengiriman kian sat set. Kemarin barang dikirim dari Medan, besoknya barangnya sudah sampai ke rumah Simamora yang berada di Sipirok. Simamora pun tak perlu menjemput barang lagi ke terminal. Abang-abang kurir JNE Ekspres dengan semangat membara melintasi jalanan berbatu, melaju melalui jalanan yang membelah hutan dan persawahan, menerjang jalanan menanjak dan menurun melalui perbukitan. Semua dilakukan demi tibanya cinta di rumah warga.
Berkat kemudahan yang dihadirkan oleh JNE Ekspres, Simamora mengaku menjadi tak risau lagi soal jasa antar barang. Sehingga Simamora bisa fokus menyerap berbagai inspirasi untuk kemajuan usahanya yang ia bangun di desa.

Terima Kasih Atas Segala Inspirasi

Informasi mengenai semarak ulang tahun JNE Ekspres ke-34 ini menjadi angin segar bagi para generasi Indonesia yang tumbuh di wilayah perkampungan yang jauh dari pusat negeri untuk turut menyumbangkan karya. Saya begitu termotivasi menuliskan kisah kasih tentang layanan JNE di wilayah perkampungan daerah ini karena diberikan wadah untuk bercerita. Dengan hadirnya wadah ini, saya bisa kembali merenungi bagaimana usaha yang didedikasikan oleh segenap tim JNE Ekspres dalam menyambung tali asih antar masyarakat yang terpisah oleh jarak. Terlebih lagi lokasi yang dihubungkan itu begitu jauhnya. Bisa saja barang-barang yang dikirimkan melalui layanan ini berisi harapan, berisi cinta, berisi cita-cita yang diantarkan dengan penuh dedikasi serta menggunakan mode sat set yang tentunya bakal menciptakan inspirasi tak terbatas bagi masyarakat yang merasa puas dengan layanan yang diberikan.

Orang-orang yang terpuaskan akan pelayanan biasanya sangat jarang merenungi proses, usaha dan dedikasi yang diberikan. Namun, benar sekali bahwa wadah menulis seperti ini sangat diperlukan sebagai bagian dari langkah menghidupkan inspirasi akan dedikasi perjuangan segenap tim JNE Ekspres regional Tapanuli Bagian Selatan. Sebagai perwakilan masyarakat yang merasakan manfaat dari layanan JNE, saya mengucapkan Terima Kasih, khususnya teruntuk segenap tim JNE Ekspres Tapanuli Bagian Selatan.

 #JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas

Posting Komentar untuk "Menembus Rimba Membawa Cinta Ke Desa, Dedikasi JNE di Tapanuli Bagian Selatan"